Selasa, 27 Desember 2011

Aneka Cerita Part 1

Nemu foto pas lagi toko souvenir, waktu mudik kemaren. pengalaman pertama mudik. asik, seru, BT semua jadi satu. Bayangin aja dari Klaten hari sabtu jam 3 sore masuk rumah di Tangerang jam 5 subuh hari Senin. iya HARI SENIN.. gila banget dah..

Ini hasil foto di malam pertama ( sabtu malam ) masih seneng - senengnya dijalan, coz ngebayangin besok sudah sampe rumah..

  
Masih dihari yang sama, u know lah ceritanya gimana.. hehehehe..


Hari Minggu pagi, yang saya pikir sudah sebentar lagi, ternyata masih di Tegal (Kalo kaga salah) dan masih panjang banget perjalanannya.. fuih.. semangat..


Lagi seneng - senengnya dijalan, ini waktu berangkat mudik, H+1 lebaran tahun 2011, bingung nyari tiket, akhirnya nemu Cipaganti, iya gw ma ade gw naek Cipaganti sampe Jogja, gak percaya? coba cek aja di customer servicenya.. hehehehe.. gw naek dari grogol, mampir ke bekasi, abis itu langsung capcus, nah kalo ini pas lagi di rest area daerah Cipularang.. nyiapin logistik buat main event


Ini waktu di Malioboro, di toko souvenir, ini toko cukup menarik tapi agak mahal cuyyyy... Btw lupa nama tokonya apa.. hehehehe..
She & The Mask. lagi begaya di toko yang sama, pengen beli tuh topeng, tapi sayang agak mahal.. yaitu..a lupa br hmmm.. saya lupa berapa.. hehehe..

Trip To Sorong, di kota ini pintu menuju kepulauan Raja Ampat, kalo dari udara ini kota indah banget, disekitar bandara pemandangannya indah banget. emang ini di pesisir sih, kl di sini mirip - mirip anyer lah.. oh iya kl mau kesini jangan harap bisa naek GA, kemaren aja gw naek Merpati n pulangnya naek Batavia. sungguh melelahkan perjalannan hampir lebih 4 Jam.. fuih..


Rabu, 23 November 2011

Petani VS Pemburu

Petani dan Pemburu. Dua orang yang berbeda dalam mencari rejeki tetapi tetap ada perbedaannya. Mari kita bedah perbedaannya (sharing dari Pak Dio Martin). Ada sebuah kisah, tinggal 2 orang keluarga. Keluarga yang pertama memutuskan untuk menjadi seorang petani dan yang satu lagi memutuskan untuk menjadi seorang pemburu. Pada periode awal waktu petani merasa bahwa dia sudah sukses, karirnya jelas, tempat kerjanya tetap, dan penghasilannya tetap. Petani merasa diatas angin, hidupnya semakin membaik dari hari kehari, yang semula petani, kini sudah menjadi mandor tani. Berbeda dengan pemburu, dia hampir putus asa dengan pilihannya, pekerjaan yang hasilnya tidak menentu, karena hasilnya tergantung dari kerja kerasnya dia untuk berburu didalam hutan. Tetapi pemburu tidak putus asa, dia berburu keluar masuk hutan, selalu mengasah kemampuan dan instingnya untuk sehingga dia dapat menemukan hal – hal dan ide baru untuk meningkatkan hasil buruannya dan berburu secara efisien dan efetif. 



Akhirnya sang petani jenuh dan mulai frustasi. Dia mulai meninggalkan pekerjaannya, luntang lantung kesana kemari. Dan akhirnya petani memutuskan berkunjung ke rumah pemburu. Alangkah terkejutnya si petani melihat pemburu yang tadinya hidup melarat dan serba kesusahan kini menjadi serba berkecukupan. Keadaan ini kebalikan dari petani, yang semula serba kecukupan, kini mulai curat marut. Akhirnya petani ingin memutuskan untuk menjadi seorang pemburu karena tergiur setelah melihat kesuksesan dari si pemburu.

Setelah beralih profesi, si petani tetap saja selalu menemukan kegagalan. Dan kegagalan demi kegagalan itu malah membuatnya makin frustasi. Akhirnya petani menanyakan cara jitu untuk dapat sukses deperti pemburu. Tetapi pemburu berpendapat lain. Pemburu menilai bahwa petani tidak akan pernah bisa berhasil walaupun bearlih profesi menjadi apapun. Karena pola pikir petani yang tidak berubah. Dia hanya lari dari persoalan dan berharap sukses dengan cara mudah, bukan dihadapai untuk melawati tahap sulit dan membuatnnya 1 tingkat dari semula. Tidak dengan pemburu yang selalu dinamis dan selalu melakukan perubahan terus menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal denga cara seefesien mungkin. Pemburu selalu menciptakan peluang bukan seperti petani yang selalu mencari peluang. Dan akhirnya petani sadar akan hal itu.

Dari cerita diatas dapat kita simpulkan bahwa orang yang sukses adalah orang yang dinamis, tidak terpaku pada sesuatu rutinitas yang suatu saat bisa membunuhnya tetapi yang selalu belajar dan membangun pengalaman – pengalaman tentang hal baru. Karena peluang itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi peluang akan terus ada karena kita yang menciptakannya dan dapat memanfaatkan segala sesuatunya menjadi goal...

Selasa, 15 November 2011

Who Moved My Cheese

 Kemarin tanggal 21 Oktober 2011 ada kelas motivasi. Lumanyan dapet gratisan lagi. Pada acara motivasi itu bagaimana kita bisa survive dalam bekerja. Pada kesempatan itu juga, sang motivator menyampaikan isi buku “who move my cheese”. Pada buku itu, keju diibaratkan nasabah/market kita. Dan ada dua team karanter. Yang pertama kelompok tikus dan yang kedua kelompok manusia. Pada dasarnya kedua kelompok ini mempunyai aktifitas yang sama, yaitu setiap pagi jogging berkeliling labirin untuk mencari sepotong keju.  Mereka melakukan itu berlang-ulang setiap harinya. Dan pada suatu hari, manusia menemukan suatu ruangan yang peeeennnnuuuhhh dengan keju. Akhirnya manusia merasa puas, karena apa yang diimpikannya dan hasil kerja kerasnya membuahkan hasil. Dengan keadaan seperti itu, manusia merasa puas dan mulai meninggalkan kebiasaan lamanya, yaitu berkeliling labirin untuk mengumpulkan keju yang terjatuh. Tetapi tidak dengan si tikus, walaupun tikus mengetahui lokasi ruangan yang berisi keju dia terus saja berkeliling labirin. 

Dan pada suatu pagi yang cerah, keju yang telah menggunung semua telah lenyap, habis tak bersisa. Bagai disambar petir disiang bolong, si Nam amat panik, dia berjanji akan terus menunggu hingga kejunya kembali. Walaupun pada awalnya Nem mau menemain Nam, karena badannya yang tidak sebesar Nam, akhirnya Nem memutuskan untuk kembali ke aktifitas lamanya, yaitu berkeliling labirin. Dengan sabar Nem menyusuri labirin hingga akhirnya dia menemukan sebuah ruangan yang aaaaammmmmmmaaaaaaatttt bessar dan tentu saja itu berisi keju. Tetapi Nem bukanlah yang pertama menemukan keju – keju tersebut. Disana sudah menunggu 2 ekor tikus yang tetap semnagat menyusuri labirin. Walaupun mereka bisa berbagi keju, tetapi semua saling menghargai dan menghormati. Dan juga mereka tidak akan meninggalkan ke bisaan lamanya, yaitu menyusuri labirin untuk memperoleh keju – keju yang lainnya.

Dari cerita diatas dapat kita simpulkan bahwa semua hasil kerja keras kita akan sia – sia jika kita lalai untuk me-manage itu semua. Dimana kita telah bersusah payah mendapatkan keinginan kita, tetapi karena kita merasa puas dan akhirnya lalai pada hal sepele, maka kesempatan emas yang telah kita peroleh akan terbuang sia – sia.
Btw cerita diatas bukan ide cerita saya sendiri, tetapi berdasarkan sharing dari seminar motivasi. Dimana saat itu motivator membuat resensi buku yang berjudul (Kalo gak salah) “Who Move My Cheese”. Dalam kisah berikut bukan semata hanya untuk marketing, tetapi bila kita resapi maknanya, itu semua bisa kita kaitkan dengan semua bidang pekerjaan kita, so jangan mudah puas dan terlena sama apa yang sudah kita peroleh, tetapi kejar terus semua impian kita, jangan abaikan kebiasaan baik kita, dan jangan pernah lupa untuk bersyukur.

Minggu, 06 November 2011

The Past & The Future

I dont think this not ganna make it, but lets keep it try. I think its a hard way. But i must to keep going with it, no matter how hard this way no matter how imposibble. Gw rasa gw gk usah nulis yang satu itu..

Right, changes topik, finally project majalah hampir selesai, tapi gw ngerasa kurang puas, you know what? Kontribusi gw disana gk banyak, just take a picture, choose a right picture for right momen. But next edition,  i must do more then last. 

By the way, kok ruangan ini beraroma pete. Sapa yang makan pete? Tapi pete itu baik buat kesehatan, buat yang sudah buang air kecil, pete bisa membantu melancarkan buang air kecil, tapi saat ini gw belum bisa nemu data-data tsb. Tapi gw pengen bisa ngbahas pete buat majalah edisi selajutnya. Yah walaupun termasuk sayuran kampung. But i think its nice to share.. i hope it makes a good articles.

Selasa, 01 November 2011

Senyum, Salam, Sapa, dan Terima Kasih

Senyum, Salam, & Sapa
Setelah saya bergabung dengan salah satu perusahaan di Jakarta, berangkutan dengan menggunakan taxi bukanlah jadi sesuatu hal yang tabu lagi, kalau dihitung – hitung sebulan bisa menggunakan jasa taxi 1 kali. Yang biasanya canggung atauoun deg – degan, kerap kali saya rasakan. Mungkin karena takut ongkosnya kurang, mahal, dan lain – lain. Tetapi sekarang sudah mulai terbiasa. 
Tetapi saya mulai merasakan ada beberapa perbedaan, antara taxi yang beroperasi di siang hari, dan taxi yang beroperasi pada waktu subuh. Yang saya rasakan adalah keramahan dari pengemudi taxi tersebut. Biasanya taxi yang beroperasi pada siang hari supirnya “ jutek “, mungkin karena tingkat stres yang tinggi, mengingat kemacetan di Jakarta sudah pada tingkat yang sangat memprihatinkan. Tetapi itu bukanlah alasan untuk menjadi jutek. Tetapi taxi yang beroperasi di waktu subuh berbeda, beeegiiitu ramah. Sehingga kita tidak merasakan ngantuk ataupun jenuh. Sepanjang jalan kita disajikan dengan obrolan ringan bahkan banyak informasi baru yang kita terima. 

Disini saya bisa membedakan mana pengemudi taxi yang hangat, dan mana yang dingin, bahkan acuh. Sudah dapat dipastikan, pengemudi taxi yang ramah adalah pengemudi taxi yang ketika  kita masuk, kita akan ditatap dilengkapi dengan sapa, setalah itu dengan senyum menanyakan tujuan kita. Dan apabila kita duduk dikursi belakang, kita masih bisa merasakannya, yaitu dengan intonasi yang lembut. Pengucapan intonasi dapat menggambarkan eksperisi muka ataupun perasaan kita. Dengan begitu kita bisa bersikap sebagaimana mestinya. Dan biasanya ketika kita sampai ketujuan, pengemudi taxi tersebut akan mengucapkan “ terima kasih “ 

Dari cuplikan kisah yang saya jabarkan, kita bisa lihat betapa pentingnya senyum, salam, dan sapa. Tetapi akan sempurna bila kita ucapkan “terima kasih”. Jika semua itu dilakukan dengan tulus dan ikhlas, maka semua yang pernah kita layanin akan rindu dan selalu mencari kita. Itu yang membedakan seseorang. Bukan dari wajah yang rupawan, postur tubuh yang atletis, yang pintar, tetapi sikap kita yang baik, yang santun, yang ramah, yang akan membuat kita lebih berharga dari siapapun.

Minggu, 30 Oktober 2011

Bicaralah Dengan baik


12 September 2011 

Hari ini kembali deliver Service Skill Batch 9. Banyak yang didapat hari ini, yaitu begitu pentingnya kita menyusun kata untuk mengungkapkan sesuatu dan hasilna akan berbeda, tergantung bagaimana kita merangkaikannya. Terlebih jika diiringi dengan gesture, pasti lebih meyakinkan. 

Sebenernya ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi feeling lawan bicara kita. Secara garis besar kita bisa bagi menjadi 3 hal, yaitu suara, intonasi, dan bahas tubuh. Dari ketiga itu, yang aling mudah kita kenali reaksi lawan bicara kita adalah melalui ekspresi, karena ini kita tidak bisa sembunyikan dan kita pasti bisa membacanya dengan jelas. Sekiranya cukup 3 menit kita bisa tau apakah lawan bicara kita senang, acuh, tidak perduli, atau yang lainnya.

Jika diurutkan dari semua yang didapat. Mulai dari merangkai kata yang baik dan tepat, menyampaikannya dan gesture yang tepat, sehingga kita bisa menjadi orang yang mampu untuk dapat menarik perhatian audiance.

Pilihan !!!


Selalu terngiang “ kalo udah gak kuat ngjalaninnya, keluar aja ”. Menarik juga, tapi dengan begitu kita keluar dari zona nyaman kita ( tapi sebernya keluar dari zona yang sudah tidak nyaman.. hehehe.. ), tapi setiap keputusan pasti ada resiko yang akan kita terima. Untuk mengurangi resiko yang ada, kita harus punya persiapan – persiapan yang nantinya akan “ menyelamatkan ” kita dari keadaan – keadan krisis.
Senjata yang bisa kita persiapkan adalah sebagai berikut :

  1. Dana Darurat / Dana Simpanan. 
Selama kita keluar dari zona nyaman kita, selama itu pula pemasukan kita terhenti. Untuk dapat bertahan hidup, kita haruslah memiliki dana darurat. Dana itu didapat dari usaha kita ataupun kesadaran kita untuk menyisihkan beberapa penghasilan yang telah kita peroleh. Idealnya dana tersebut bernilai lebih dari 3x penghasilan kita. Tetapi bagi yang telah memiliki penghasilan tambahan, tentu saja hal ini bukanlah kendala yang kurang berarti.


  1. Hobby = 2nd Career
    Penghasilan tambahan sangat berperan penting apabila kita “ lupa “ menyiapkan dana darurat yang nantinya akan kita gunakan pada saat itu. 2nd Career sebenarnya tidaklah serumit yang kita bayangkan. 2nd Career bisa datang dari seputar hobby, minat, bakat, dan lain sebagainya. Misalnya berkebun, fotografi, MC, berdagang, dan lain sebagainya.



    1. Relationship & Network

     Dengan banyak berkenalan dan silaturahmi yang baik, maka kita dapat memiliki peluang untuk berwiraswasta. Dengan begitu kita bisa memulai sebuah usaha dan memuka peluang - peluang yang ada. Terkadang ide - ide usaha dapat muncul bila sedang berkumpul dengan teman ataupun keluarga.
      


    1. Enterpreneurship
     Yang satu ini adalah yang paling penting. Dengan memupuk jiwa enterprener, kita tidak hanya dapat bertahan hidup dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru, tapi kita juga bisa dapat mempekerjakan masyarakat sekitar. Sehingga kita dapat mengurangi kemiskinan.



      Kita bisa melihat seorang figur yang sukses, beliau adalah Bapak Mario Teguh. Beliau adalah salah satu figur orang yang berani keluar dari zona nyamannya dan terjun menjadi seorang motivator yang terkenal. 

      Dari semua penjabaran dan contoh diatas seharusnya kita bisa menikmati bidang pekerjaan yang kita kerjakan, jangan bergantung kepada hal yang pada akhirnya akan menyiksa kita. Jangan selalu mengharapkan segala sesuatu yang memang bukan hak kita, tapi berbuat sesuatulah yang seharusnya kewajiban kita, dan jangan lupa untuk selalu ikhlas dalam setiap kesempatan. Dengan begitu kita dapat selalu tersenyum dan membuat segala semuanya menjadi mudah dan pada akhirnya membuat kita nyaman.

      CMIIW