Senin, 05 Maret 2012

kutipan buku “ Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya” pengarang Ajahn Brahm. Hal xi Baris ke-25


“Dalam api yang berkobar, ngengat tidak tahu kalau dirinya akan mati. Ikan kecil menggigit mata pancing, tanpa tahu adanya bahaya. Namun, sekalipun mengetahui dengan baik, bahaya dari segala kesenangan duniawi yang buruk ini, kita masih juga melekat erat padanya. Oh, betapa bodohnya kita!!”
Kadang kita terlena akan kesenangan jangka pendek, tetapi kita tidak sadar akan bahaya yang mengancam dibalik semua itu. Hal itu akan menjadi sebuah bom waktu yang nantinya akan “membunuh” kita.
Terkadang suatu kejadian ataupun momen yang bahagia, kita anggap sebagai rejeki, berkah, dll. Tetapi mungkinkah kita berfikir bahwa itu semua merupakan cobaan buat kita. Cobaan yang seperti itu yang mungkin sangat berat. Hal itu terjadi jika kita tidak dapat me-manage-nya sehingga kita terlena dan lupa untuk bersyukur dan akhirnya terjerumus dalam sebuah cobaan yang berat.
Untuk meminimalisrnya, setiap kejadian yang baik ataupun yang buruk haruslah kita isi dengan bersyukur dan istigfar. Karena dibalik kebahagiaan bisa menjadi cobaan dan dibalik kesulitan bisa menjadi rahmat, rizki, dll. Yang pasti apabila kita bisa melaluinya dengan baik, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar